How Itaewon Class Changed Me #SpoilerAlert

duniazie.com

Ditengah-tengah UTS semester 4 yang semuanya serba online alias ribet, aku nyempetin buat nonton drama ini. Awalnya nunggu kelar ujian, tapi kegoda preview yang bertebaran di timeline dan emang lagi pusink aja, butuh hiburan gitu :(

Daann.. sangat worth it untuk ditonton gais. Mau nangis aja rasanya. Ga sia-sia lembur 2 hari nyelesaiin ini drama.

Aku sangat termotivasi sama kegigihan Park Sae Roy. Aku jadi percaya seterpuruk apapun keadaan kita, masih ada kesempatan kok kalo kita mau bangkit dan berusaha. Bukan malah menyerah like a loser.

Sedih sebentar nggak apa-apa. Normal kok. Perasaan itu manusiawi.

Dan iya, emang nggak mudah. Dan nggak ada yang bilang kalau jalannya mudah.

Makannya kita musti punya tujuan yang jelas dan kuat. Supaya apa? Supaya kita juga kuat ngejalaninnya. Sepanjang jalan, kita bakalan nemuin kerikil-kerikil atau bahkan batu besar yang ngehalangin. Tapi percaya deh, kita pasti bakalan bisa lalui itu kok.

Kalau dalam islam kita tau ini kan :
"Sesungguhnya didalam kesulitan ada kemudahan."
"Allah tidak akan memberi hambanya cobaan melampaui batas kemampuannya."

Aku juga masih belajar buat nggak menyerah. Buat konsisten. Buat sabar dan ikhlas. Dan aku yakin kamu juga.

Balik lagi ke Itaewon Class.

Park Sae Roy disini awalnya aku cuma liat dia keras kepala tapi juga pekerja keras waktu scene dimana dia bekerja jadi nelayan atau kuli apa gitu selama 8 tahun demi buka kedai di Itaewon yang biaya sewanya mihil bingit.

Kayak demi ambisinya itu dia rela ngelakuin hal yang aku kira sia-sia. Karena pada akhirnya kedainya hampir bangkrut gara-gara Presdirnya Jangga. Tapi ternyata selama 8 tahun itu dia nggak cuma kerja kasar. Dia nanem saham di Jangga dengan bantuan temannya yang dulu dia tolong waktu di bully Jang Geun Won. Yang pada akhirnya setelah 8 tahun seperti ucapannya waktu di sel dulu (waktu yang dia butuhkan buat ngejatuhin Jangga), nilai sahamnya jadi milyaran.

Disini aku ngeliat dua hal. Pertama, dia nggak cuma kerja keras tapi juga kerja cerdas. Kedua, dia punya partner yang suportif.

Aku yakin Park Sae Roy nggak akan kepikiran buat ngeinvestasiin uang kompensasi atas wafatnya ayahnya kalau nggak temennya yang ngebantuin. Karena Park Sae Roy nggak lulus SMA dan hidup dipenjara selama ini.

Selain temen SMA-nya itu, dia punya Jo Yi Seo yang pinter marketing, Ryu Kyung Soo temen waktu dipenjara, Ma Hyun Yi temen waktu kerja di pabrik, Kim To Ni yang ternyata neneknya investor kaya raya, Direktur Kang Min Jung temen bapaknya dulu waktu kerja di Jangga, dan masih banyak lainnya.

Intinya adalah walaupun nggak banyak, koneksi atau networking yang dibuat Park Sae Roy adalah didasari rasa kemanusiaan. Dia memperhatikan betul tiap-tiap partnernya. Dia nggak egois cuma memanfaatkan mereka demi tujuannya yaitu balas dendam ke Jangga. Dia justru mengangkat mereka menjadi lebih baik, memotivasi, dan pokoknya ngasih yang terbaik buat mereka. Supaya mereka juga bisa bersinar. And this is what exactly a leader should do.

Akhir kata, drama ini sukses bikin aku jadi termotivasi untuk terus berjalan. Keep going. Pasti ada jalan.

Teringat satu kutipan :
"Gagal nggak masalah, tapi menyerah itu salah." -Mbak Nadia Anggraini, 2019

Hehe. Yuk yuk Semangat lagi'-'9

Sragen, 22 April 2020

Comments

Popular Posts

goodbyes

do your best and shine anyway~

sepasang sepatu